Nafas pendek kemenangan
Dengkur malam di kursi lapuk
Wajah tersenyum tanpa susah
Mata terpejam didingin malam
Suara alam saling berbisik
"Dia lelaki malang"
Wajah tua ditempa alam
Garis muka menggambarkan
Dia tidak menyesal
putus asa
Gairah hidup tergambar dirambutnya
Merah tembaga dibakar mentari
Tangan yang kurus penuh otot
Kaki yang kecil
telapaknya yang besar
Isyaratkan perjalannya yang pahit
Dengkurnya merdu
Nafasnya tenang
Badannya kurus terlentang
Diterpa angin sorga
Ia bermimpi
"Tuhan sutradara
Ia ciptakan manusia bermacam kejadian
Dunia ini sandiwara
Aku berperan manusia kardus
Aku berhasil
Peranku kuhayati"
"Dunia abadiku di Sorga"
Dia tertawa
Bangun dan bingung
Sementara benak bekerja
"Aku bermimpi"
Langkah pasti pergi menuju kehidupan baru!
By Haitami Lubis
Pancurbatu 'April 1986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar