Kucoba menikmati sinar rembulan
dan keindahan malam
Namun aku tak mampu
Resah itu sangat berat di dadaku
Lelah aku berjalan
Menelusuri tirai mimpi
Mestikah aku tetap begini
Berjalan tanpa kepastian
Sementara dirimu begitu anggun
Ah.....
Hanya desah nafas berat
yang selalu ada
Dan tanya selalu di dada
Adakah secercah cinta darimu?
Untukku!
Sejujurnya hanya satu kau di dalam dada
dan tak ada lagi setelah dirimu
Oh....
Aku sering menangis dalam hati
Ketika malam telah sepi.
By Haitami Lubis
Pancurbatu Mart 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar