Selasa, 01 Maret 2016

Batin

Perlahan pagi bergerak
menerangi alam raya
yang kini kemarau
Sinar mentari menyengat
Membakar segalanya
Burung-burungpun enggan pergi
Sementara aku tak mengerti

          Sungai mengalir dengan tenang
          membawa sisa yang ada di dataran tinggi
          Biru langit tanpa noda
          Dan angin berhembus
          menerpa dedaunan kering
          Dan jatuh terkulai
          Sementara aku diam

Sinar mentari jatuh di atas air
keperakan menyilaukan mata
Biru langit tanpa noda
Angin berhembus
Sisi ladangku tak lagi subur
Untuk tumbuhkan cinta kasihmu

         By Haitami Lubis
         Pancurbatu Mart 1989

Tidak ada komentar:

Posting Komentar