Perlahan pagi bergerak
menerangi alam raya
yang kini kemarau
Sinar mentari menyengat
Membakar segalanya
Burung-burungpun enggan pergi
Sementara aku tak mengerti
Sungai mengalir dengan tenang
membawa sisa yang ada di dataran tinggi
Biru langit tanpa noda
Dan angin berhembus
menerpa dedaunan kering
Dan jatuh terkulai
Sementara aku diam
Sinar mentari jatuh di atas air
keperakan menyilaukan mata
Biru langit tanpa noda
Angin berhembus
Sisi ladangku tak lagi subur
Untuk tumbuhkan cinta kasihmu
By Haitami Lubis
Pancurbatu Mart 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar